KERAGUAN SANG BEATA

Bagi saya, kesepian dan kekosongan itu sedemikian dalam
Sehingga saya memandang, tapi tidak melihatNYA
Saya menyimak, tapi tidak mendengarNYA
Lidah saya begitu saja bergerak begitu saja dalam Doa – doa
Tetapi sesungguhnya tidak mengatakan apa – apa
Kegelapan itu menyelimuti saya, sepertinya semuanya telah binasa...”

Ada saja berita mengenai tokoh tokoh dunia yg masih disorot terlebih ketika mereka masih ada ataupun setelah meninggalkan nama kita sebut saja hitler dengan pro kontra seputar dirinya yang beragama katolik,albert einstein dengan isi kepala ( otak) nya yang masih diawetkan,muhamad ali dengan prestasi dan parkinson yg dideritanya,


Dalam tulisan saya kali ini saya ingin membahas tentang seorang tokoh dengan pengkaryaanya yg besar, seorang beata dari india,idola saya, panutan saya “walaupun saya belum bisa mencontoh karya-karyanya” dan pendiri rumah induk misionaris charitas “BUNDA TERESA”
12 tahun yang lalu, tepatnya 13 september 1997, petinggi negara dari 23 negara hadir di stadion netadji india untuk menghadiri upacara pemakaman ibu teresa.
Berita wafatnya seakan - akan merupakan berita dan juga hari berkabung dunia.


saya ingat,beberapa bulan yang lalu saya menelpon seseorang yang sedang menempuh pendidikan di kota MEDAN,ketika saya menelpon,seseorang ini sedang mendapat masalah,yg kedengarannya sangat sangat berat,beberapa hari kemudian saya kembali menghubungi dia,dan kali ini berbeda dengan bangga dia berkata “aku udah lebih kuat dan lebih tenang sekarang karena kemarin aku pergi ke ANAI VELANGKANI refresh pikiran dan juga berkomunikasi(doa) dengan TUHAN” .
bukan hanya saat itu dan dalam kemalangan saja dia pergi kesana (ANAI VELANGKANI), tapi saat dia dalam keadaan apapun dia sering kesana.
Baru beberapa hari yg lalu saya ber SMS ria dengan slah satu teman facebook saya yg tinggal dikota medan juga,dia menginformasikan ANAI VELANGKANI berlokasi di kota medan.
Dengan rasa penasaran,saya buka google trus ketik ANAI VELANGKANI,ketemu deh hahaha…. THAX ya GOOGLE setelah saya baca dan baca saya mendapat informasi tentang ANAI VELANGKANI SbB:
Graha Bunda Maria Annai Velangkanni adalah tempat ziarah yang ditujukan sebagai devosi kepada Annai Velangkanni. Pada awalnya tempat itu diperuntukkan bagi umat Katolik Tamil yang ada di Medan akan tetapi dalam perkembangannya semua umat Katolik dapat datang dan berziarah disitu tanpa batas asal-usul ataupun ras karena sesungguhnya tempat itu dipersembahkan bagi seluruh umat Katolik baik di Indonesia maupun negara tetangga terdekat dari Medan.

Dari alamat yang tertera jelas tempat itu masih didalam kota Medan, yaitu didaerah Medan barat daya di kecamatan Tuntungan, kelurahan Tanjung Selamat, dijalan Sakura 3, dekat perumahan Taman Sakura Indah. Ada cukup kendaraan umum yang melewati jalur itu tetapi jika anda bukan warga Medan sebaiknya naik taksi karena jalannya lumayan jauh dari pusat kota. Itu barangkali termasuk daerah pinggiran karena didaerah itu jalannya relatif sepi, meskipun jalur jalan 2 arah terpisah yang membelah jalan TB Simatupang cukup lebar. Dari jalan ini cari papan billboard besar dipinggir jalan yang menunjukkan lokasi Graha Annai Velangkanni. Dari jalan raya cuma sekitar 150m masuk kedalam gang yang tidak begitu besar. Begitu sampai di pintu gerbangnya yang bagian atasnya dihiasi ornamen rumah tradisional Batak, maka anda akan terpesona oleh arsitektur bangunannya yang bergaya Indo-Mogul, mirip dengan kuil Hindu. Jika baru pertama kali kesitu dan tidak tahu apapun tentang Annai Velangkanni tentu anda akan terheran-heran, bangunan apa itu, seperti yang diungkapkan sopir taksi yang mengantar penulis. Bentuk bangunan yang tidak lazim dan menjulang itu kontras dengan keadaan bangunan sekitarnya sehingga keberadaannya sangat menarik perhatian. Setelah mendekat barulah tampak keistimewaan lainnya, yaitu seluruh bangunannya dipenuhi dengan ornamen dan lukisan baik disebelah dalam maupun diluar. Ini bukan sembarang ornamen karena setiap ornamen punya makna tersendiri sehingga secara keseluruhan bangunannya dipenuhi oleh simbol-simbol yang penuh makna, dan ini dimaksudkan sebagai bagian dari proses sebuah perziarahan. Hal itu diungkapkan sendiri oleh pastur James yang setelah diperkenalkan oleh seorang penjaga kemudian mau repot-repot untuk menyertai penulis berkeliling sambil menjelaskan tentang makna pada ornamen di seluruh bangunan.

Proses peziarahan dimulai sejak dari pintu masuk, dimana pada aspal tergambarkan bentuk rupa manusia yg sedang rebah dengan tangan kedepan seolah-olah merangkul bangunannya, sedangkan pada bangunannya ada jalan melingkar dikiri kanan sebagai simbol lengan Bunda Maria merangkul umat yang datang. Jalan melingkar ini menuju lantai dua dari bangunan dimana terdapat gerejanya dan dijalan melingkar ini juga penuh simbol. Ada 40 lampu penerang, terbagi menjadi 20 dijalan kiri dan kanan, menggambarkan 40 tahun umat Allah berjuang di padang gurun sebelum memperoleh negeri yang dijanjikan Allah kepada nenek moyang mereka. Lampu ini adalah simbol penerang jalan dalam proses mencari Tuhan. Pada dinding jalan itu ada ornamen tentang penciptaan dunia dan segala isinya mulai hari ke satu sampai ke enam, dimana akhirnya Allah beristirahat di hari ke tujuh. Dipintu masuk pada bagian atas ada Rosario yang melingkari seluruh bangunan mulai dari depan sampai belakang. Bangunannya terdiri dari tujuh tingkat dimana tingkat 2 keatas berupa menara, ini simbol dari 7 lapis langit dimana paling atas bertahta Allah Bapa. Ada 3 kubah di bangunan ini dimana kubah paling atas sebagai simbol Allah Bapa dan dikiri-kanannya merupakan simbol Allah Putra dan Roh Kudus. Pada lantai dua dibagian depan ada patung Annai Velangkanni, berbeda dengan gambaran penampakan Bunda Maria yang biasa kita kenal, Bunda Maria yang satu ini bermahkota dan memakai pakaian keemasan sambil menggendong seorang anak kecil, yang merupakan putranya yaitu Yesus. Ini sesuai dengan gambaran dalam peristiwa mujizat yang menyertai penampakan Bunda Maria di Velangkanni. Jadi kalau simbol ini disatukan bisa berarti Bunda Maria menerima umat yang datang merebahkan diri melewati jalan yang sulit untuk bertemu dengan Allah yang merupakan pencipta langit dan bumi, sungguh suatu kombinasi simbol dari bangunan yang luar biasa.

Dikiri-kanan bangunan pada jendelanya, ada deretan peristiwa jalan salib yang dioramanya terbuat dari besi yang dirangkai. Jadi jika ingin melakukan jalan salib harus jalan melingkari bangunan tersebut dan menengadah keatas untuk melihatnya karena letaknya cukup tinggi. Sebenarnya bisa juga dari dalam gerejanya tetapi jalan dibagian dalam sempit dan diorama jalan salibnya akan terlihat terbalik jika dilihat dari dalam. Dibawah diorama jalan salib ini ada lukisan kaca yang menggambarkan 20 peristiwa misteri Rosario, yaitu masing-masing 5 peristiwa gembira, sedih dan mulia, serta peristiwa terang/cahaya yang belum lama diperkenalkan. Dibawahnya ada rangkaian Rosario yang melingkarinya mulai dari depan bangunan. Yang juga menarik adalah adanya simbol burung disekeliling bagunan, letaknya antara diorama jalan salib dan 20 peristiwa misteri Rosario, ini bisa berarti simbol Roh Kudus, akan tetapi menurut perancangnya ini adalah simbol dari legenda India tentang burung Annam yang banyak terdapat pada kuil Hindu yang merupakan simbol tentang ajaran kebenaran.
Lantai dasar merupakan ruang terbuka yag diberi nama aula Santa Anna, pada pintu masuk ada prasasti peringatan pembangunan graha ini. Tertulis nama keluarga dari Singapura yang mendanai 30% tempat itu, juga tertulis Johanes Tarigan sebagai konsultan konstruksi dan seniman amatir G.R Andreas, seorang Tamil lokal yang membuat ornamen dan gambar. Pada saat itu foto-foto peresmian Graha Maria tanggal 1 Oktober 2005 lalu, masih dipajang didepan pintu masuk. Didepan pintu masuk ada kolam dan air mancur, dilengkapi dengan patung yang menggambarkan peristiwa Yesus bertemu dengan perempuan samaria di sumur Yakub.

Dilantai satu terletak gerejanya yang unik karena dipenuhi berbagai lukisan dan ornamen yang sangat indah. Di pintu masuk ada patung rasul St. Petrus sebagai rasul segala bangsa dan St. Fransiskus Xaverius sebagai rasul bangsa Asia, ia adalah misionaris Jesuit pertama yang datang ke India. Begitu masuk, mata akan dimanjakan oleh pemandangan indah dari seluruh ornamen dan lukisan yang menutupi dinding sampai keatapnya. Pada ruangan tersebut terdapat balkon kecil disamping kiri-kanan, dari disitu bisa dilihat diorama jalan salib yang terbuat dari besi tetapi jika dari dalam maka gambarnya terlihat terbalik, dari balkon ini ada tangga kecil menuju ke menara. Begitu masuk maka mata langsung melihat ayat yang indah dari Matius 11:28, "Datanglah Padaku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan bagimu", ini sebagai ajakan bagi umat yang datang mencari Tuhan. Tulisan tersebut diletakan tinggi di depan altar. Pada setiap tiang penyangga terdapat patung para Rasul. Pada dinding samping terdapat cuplikan dari Alkitab dalam 4 bahasa: Indonesia, Inggris, India dan China, yaitu tentang 8 sabda bahagia yang merupakan inti dari ajaran Kristen. Atap bangunan dihiasi oleh lukisan 7 sakramen utama dalam agama Katolik. Bagian belakang altar dihiasi oleh lukisan perjamuan terakhir dan diatasnya ada diorama penyaliban Yesus, disamping kiri altar ada patung Annai Velangkanni yang lebih kecil. Ada kubah diatas altar yang dipenuhi lukisan indah tentang penciptaan Adam (meniru mahakarya Michael Angelo di Kapel Sistine), lukisan tentang kedatangan Yesus pada akhir zaman dan lukisan pengangkatan Maria ke surga. Jika kita perhatikan dari atas balkon maka lantai gereja ini akan membentuk salib yang sangat besar. Maka jika makna simbol dari luar dan dalam disatukan, bisa berarti ini adalah gambaran sejarah keselamatan manusia mulai dari awal penciptaan sampai kedatangan Yesus untuk menebus dosa manusia dan akhirnya sampai pada akhir zaman. Jika anda memahami simbol-simbol yang terkandung pada seluruh bangunan ini maka akan memberikan nilai religius yang lengkap dalam ziarah anda, sungguh suatu karya monumental yang luar biasa.

images2Diluar gedung pada samping kanan ada taman mini, ini istilahnya saja taman tetapi sesungguhnya adalah semacam bangunan kecil sebagai peringatan untuk mengenang Giovanni Paolo 2 (seperti tertulis pada gerbang masuknya) itu adalah bahasa Italia untuk Johanes Paulus 2, Paus yang wafat tahun 2005 yang lalu. Ada lukisan kenangan tentang kunjungan Paus Johanes Paulus 2 di Sumatera Utara waktu dulu. Disamping taman mini ini ada kantor kecil, lalu disampingnya lagi ada kapel kecil berkubah kecil yang unik, didalamnya ada patung Annai Velangkanni yang cukup besar, ini dimaksudkan sebagai tempat doa khusus. Kapel ini diresmikan oleh uskup Medan Mgr. A.G.Pius Datubara OFM, tanggal 8 September 2001, mungkin pada saat dimulainya pembangunan graha. Pada pintu masuk dan dinding samping kapel ada lukisan kaca tentang 3 peristiwa mujizat dan penampakan Maria di Velangkanni, lengkap dengan ceritanya. Yang unik adalah ditempatkannya alkitab dikotak kaca didepan pintu masuk, bagian luar Alkitab tersebut hitam terkena asap kebakaran, ini adalah suatu keajaiban karena pada waktu kejadian, baik uang (untuk pembangunan graha) maupun Alkitabnya tetap utuh meskipun seisi rumah ludes terbakar. Dibelakang kapel ada taman bermain kecil untuk anak-anak yang cukup bagus.

Kalau ada kekurangan barangkali adalah tidak adanya tanaman besar sebagai pelindung atau untuk menyegarkan lingkungannya, sehingga lingkungan terkesan gersang dan panas, hal ini dapat dimaklumi karena tempatnya masih baru perlu waktu untuk pengembangannya. Diakhir kunjungan anda dapat meminta brosur bergambar yang cetakannya sangat baik tentang graha ini, juga diberikan buku kecil berisi doa-doa yang berguna waktu berziarah dan dibuku itu juga ada penjelasan tentang Annai Velangkanni, barangkali ini sesuatu yang tidak anda dapatkan ditempat ziarah lain. Penulis juga terkesan dengan keramahan pastur James yang juga mau repot-repot kemudian memboncengkan penulis mencari taksi untuk memburu waktu ke bandara Polonia waktu itu. Jika anda berkunjung ke Medan jangan lupakan berziarah ketempat ini, karena keunikannya tidak dapat digambarkan oleh kata-kata yang sesingkat ini, anda harus saksikan sendiri.
diambil dari
GUA MARIA